Nama : Abdul Jabar Mulki
Kelas : 4EA12
NPM : 10207004
Tulisan
KPPU: Masih Ada Potensi PNBP Rp1,87 Triliun
JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan hingga saat ini masih terdapat sekira Rp1,87 triliun potensi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebagai akibat putusan yang diputuskan KPPU selama 10 tahun terakhir.
"Data komisi menunjukkan bahwa terkait denda, hingga saat ini masih terdapat sekira Rp1,87 triliun," kata Ketua KPPU Tresna P Sumardi, dalam acara penandatanganan MoU antara KPPU dengan Polri di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/10/2010).
Maka dari itu, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) melakukan penandatanganan Memo of Understanding (MoU) dalam rangka penanganan perkara dugaan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
Tresna mengatakan, kerja sama ini bertujuan agar terwujudnya koordinasi antarlembaga tentang penanganan perkara dugaan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dapat ditangani lebih efektif dan efisien sesuai tugas dan kewenangan masing-masing institusi.
Dia menambahkan, kerja sama tersebut juga sebagai bentuk satu kesatuan yang terindikasi (integrated competition justice system).
"Dalam kerja sama ini KPPU-Polri sepakat melakukan tiga hal penting, yakni pembinaan yang meliputi pengembangan intelijen ekonomi dan pelatihan, operasional, yang antara lain meliputi bantuan kepada KPPU untuk menghadirkan para pihak seperti terlapor, saksi, ahli, penyerahan dokumen atau perkara putusan dan penugasan penyelidik dan atau penyidik Polri ke KPPU, serta tukar menukar informasi," terang dia.(ade)
Ekonomi Asia Makin Powerfull
JAKARTA - Belum stabilnya perbaikan perekonomian di kawasan Amerika dan Eropa secara tidak langsung membuat kekuatan ekonomi Asia semakin besar.
Menurut Direktur Perencanaan Ekonomi Makro Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Prijambodo, kondisi pemulihan ekonomi dunia belum stabil sebab pemulihan ekonomi yang terjadi di negara-negara kawasan Eropa belum diikuti pemulihan negaranegara di kawasan Amerika Utara.
”Di Eropa pemulihan terjadi, tapi masih sangat lambat. Sementara di Amerika Serikat (AS) justru ada kekhawatiran terjadi deep resesi. Kekhawatiran ini sudah diantisipasi oleh pemerintah AS,” ujar Bambang di Jakarta kemarin.
Dia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi AS pada 2010 diprediksi tidak akan lebih dari 2,7 persen. Perkiraan ini lebih rendah dibanding prediksi Dana Moneter Inter-nasional (International Monetary Fund/IMF) yang berada pada kisaran 3,3 persen.
Dia mengatakan, meskipun ada kekhawatiran terjadi resesi kedua kalinya dalam waktu dekat, hal ini sudah diantisipasi dengan menjaga suku bunga rendah, dengan konsekuensi nilai tukar dolar akan melemah. ”Tapi, selama dolar tidak anjlok drastis, ekonomi dunia tidak akan terganggu,” tandasnya.
Lebih lanjut Bambang menuturkan, meskipun Yunani, Irlandia, Portugal, dan Spanyol masih dibayangi krisis ekonomi, kondisi di Eropa masih lebih diuntungkan dengan pertumbuhan ekonomi di tiga negara Jerman, Inggris, dan Prancis yang cukup tinggi. Terlebih, ketiga negara ini sudah bersepakat menjaga kondusivitas ekonomi Eropa dengan menjaga defisit anggaran.
Defisit anggaran yang terjadi di Irlandia tercatat sebagai yang tertinggi di dunia dengan besaran mencapai 19 persen, sementara Yunani hanya 9,5 persen.
”Secara keseluruhan, kondisi di Eropa lebih baik dari perkiraan awal. Kondisi ini bisa bertahan asalkan negara-negara Eropa turut serta memperhatikan negara yang ketahanan fiskalnya rendah,” paparnya.
Kondisi berbeda justeru terjadi di kawasan Asia. Belum stabilnya perekonomian AS dan Eropa justru menguntungkan negara-negara di kawasan ini. Kekuatan ekonomi Asia justru akan semakin besar.
”Asia tumbuh sebagai kawasan penting. Perdagangan Asia juga makin tinggi. Kekuatan internal kawasan Asia akan makin besar,” ungkapnya.
Salah satu indikatornya, kata dia, adalah pertumbuhan ekonomi di China yang mencapai 11,9 persen pada triwulan I/2010 dan sedikit melambat pada triwulan II/2010 yang mencapai 10,3 persen.
Singapura dan Taiwan juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi, masing-masing sebesar 18,8 persen dan 12,5 persen pada triwulan II/2010. Asia bahkan diprediksi mampu menjadi penopang perekonomian dunia.
”Dan Indonesia bagian penting dari kekuatan Asia bersama negara industri baru yakni Singapura, Korea, Taiwan, dan Hong Kong,” imbuhnya.
Indikator lainnya, lanjut Bambang, adalah derasnya aliran arus modal asing ke kawasan Asia, termasuk Indonesia. Sementara itu, ekonom Royal Bank of Scotland Su Sian Lim mengatakan, tidak menutup kemungkinan negara-negara di kawasan Asia mampu menjadi kekuatan baru ekonomi dunia.
Salah satu indikatornya adalah fundamental ekonomi Asia yang kuat di tengah bayang-bayang krisis ekonomi dunia. ”Bisa saja memang Asia menjadi kekuatan ekonomi baru,” tegasnya.
Asia Harus Perkuat Kerja Sama di Sektor Keuangan
JAKARTA - Bank Pembangunan Asia (ADB) dalam studinya mencatat bahwa Asia harus terus memperkuat kerja sama di sektor keuangan sebagai benteng terhadap gejolak keuangan terhadap negara-negara maju di masa depan.
Studi ini diungkapkan ADB dalam laporannya berjudul Kebijakan Perubahan untuk Asia setelah Resesi Global: Long Term Implikasi terhadap Perekonomian Asia, melalui keterangan tertulisnya kepada okezone, di Jakarta, Jumat (15/1/2010).
Namun demikian, hal tersebut juga menekankan bahwa usaha integrasi dari kerja sama itu haruslah sederhana dalam ukuran untuk memastikan adanya manfaat yang nyata.
"Para pembuat kebijakan harus menghindari penggunaan atas sumber daya birokrasi yang langka dan niat politik yang terbatas dan berinisiatif besar yang tidak menghasilkan manfaat nyata, tetapi harus fokus pada usaha skala kecil," demikian diungkapkan laporan tersebut.
Di samping itu, kerja sama yang diperkuat dengan perjanjian bilateral ini memungkinkan lembaga keuangan besar di satu negara untuk memperluas atau mengakuisisi bank lain, serta hak istimewa dalam perluasan sektor subregions, seperti Subregion Greater Mekong.
Di sisi lain, laporan tersebut juga menyarankan untuk mendukung pertumbuhan di masa depan, negara-negara di kawasan harus meningkatkan perdagangan intra.
Serta mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas mereka untuk inovasi. Selain itu, harus mengadopsi kebijakan ekonomi yang lebih kecil dan lebih menarik produsen biaya rendah, investasi langsung asing, hingga pariwisata.
(ade)
Ini Adalah Dunia Merek yang Baru
IT’S a new brand world.Kita sedang hidup di sebuah masa yang mengganggap merek sangat penting. Merek selalu berada di sekitar kita dan sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia.
Sayangnya usaha kecil dan menengah (UKM) kehilangan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya merek karena hal-hal yang berkaitan dengan merek merupakan sesuatu yang rumit bagi mereka. Banyak UKM merasa sangat sulit untuk membangun citra merek dari produk mereka masing-masing.Mereka beralasan, sebagian besar pasar dunia dan jenis produk di pasar otomatis sudah dikuasai oleh merek-merek ternama di dunia.
Pemikiran ini sering membuat mereka ragu untuk melakukan terobosan dalam membangun citra mereknya.UKM melihat hal tersebut sebagai upaya dengan biaya yang sangat besar. Merujuk pada aspek fungsional, upaya membangun citra merek berarti membuat produk Anda diinginkan secara konsisten oleh sebanyak mungkin pelanggan potensial dengan cara mengerahkan segala energi, waktu, dan uang dengan efektif.
Sementara itu, merujuk pada aspek emosional, upaya membangun citra merek berarti membangun hubungan antarperusahaan, atau antarproduk dan jasa keduanya dengan para pelangan. Perusahaan-perusahaan besar memahami pentingnya memadukan dan menciptakan merek andal dari aspek fungsional ke aspek emosional. Kita semua tentu sudah mendengar istilah 4P dalam pemasaran, yaitu product (produk), price (harga), promotion (promosi) dan place (tempat).
Ini masih sedikit mudah.Namun, apa saja yang termasuk dalam 4P? Banyak para pebisnis yang lupa bahwa manusia tidak membeli sebuah produk dalam harga tertentu atau dipengaruhi oleh iklan, promosi, dan toko retail. Upaya membangun citra merek dalam jangka panjang memerlukan identifikasi dan manajemen yang efisien dari segi promise (janji), positioning (penempatan) dan personality (kepribadian).Ketiga istilah ini merupakan pilar untuk semua produk, pengemasan dan strategi komunikasinya. Seringkali ketiganya justru datang dari P yang keempat, yaitu people (orang).Lantas apa yang dimaksud dengan empat P yang baru ini?
P1, Brand Promise
Brand promiseadalah nilai janji yang terletak di antara keinginan para pelanggan, pemenuhannya oleh perusahaan dan perbedaan dalam sebuah pasar yang bersaing. Sederhananya, merek adalah sebuah janji terhadap suatu harapan yang menunggu untuk dipenuhi. ”Ponds Age Miracle”menjanjikan penggunanya dapat melihat hasil pemakaiannya hanya dalam tujuh hari.
Jika itu adalah janji yang ditawarkan merek mereka, lebih baik segera dibuktikan dengan didukung teknologi yang memang dapat dibuktikan kebenarannya. Terdengar mudah,namun tidaklah mudah untuk menciptakan sebuah janji dalam merek Anda yang bisa dijaga konsistensinya. Lalu, apa janji dari merek Anda?
P2, Brand Positioning
Brand positioning adalah keseluruhan gagasan Anda dan pelanggan Anda mengenai suatu produk atau jasa yang dipelajari melalui interaksi, pengalaman, dan komunikasi. Singkatnya, di mana Anda menempatkan merek Anda dengan strategi yang terbaik untuk menentukan apa saja yang perlu diketahui oleh sebuah perusahaan? Emosi seperti apa yang diperlukan untuk membangkitkan citra sebuah merek? Posisi merek Anda merupakan pertaruhan reputasi perusahaan Anda.
Dan percayalah, setiap perusahaan memiliki reputasinya sendiri,baik, atau buruk, yang menunjukkan sejauh mana kesadaran Anda dalam mengelola brand position. Sama seperti ketika saya belajar bahwa Anda memiliki persepsi negatif terhadap saya, maka saya harus mengubah tingkah laku saya untuk mengubah persepsi Anda menjadi positif.Saya tidak dapat hanya mengatakan bahwa saya sudah berubah dan percayalah pada saya. Saya harus membuktikannya dan itulah cara mengelola kesan tentang saya.
P3, Brand Personality
Brand personality adalah kumpulan karakteristik manusia yang terkait dengan sebuah merek.Dari sudut pandang konsumen, brand personality adalah cara untuk mengekspresikan kepribadian dan menentukan gaya hidup melalui sesuatu yang mereka miliki.Dengan kata lain, brand personality memiliki dua elemen, yaitu keinginan perusahaan Anda mengenai apa yang akan dirasakan dan dipikirkan oleh pelanggan mengenai merek Anda, dan apa yang pelanggan rasakan dan pikirkan terhadap merek Anda. Semakin dekat brand personality Anda dengan kepribadian konsumen Anda atau dengan sesuatu yang mereka kagumi dan cita-citakan, maka makin besar keinginan mereka untuk membeli produk Anda dan semakin dalam pula loyalitasnya.
P4, People Engagement
Sebuah merek yang kuat bergantung pada keterlibatan jangka panjang dengan mereka yang terlibat dengannya setiap hari. Kita tahu merek tidak dapat hidup dalam ruang hampa sehingga merek harus hidup dalam hati dan pikiran orang-orang yang terlibat di dalamnya. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya,merek hanyalah sebuah hubungan yang sederhana jika tidak memotivasi para pekerjanya, bahkan menghancurkan mereka tanpa adanya pengertian dan tidak mau mendengar mereka.
Para karyawan perusahaan merupakan representasi merek secara riil. Jika mereka dilibatkan dan disemangati, mereka akan menciptakan suatu merek yang hidup dan mampu menciptakan interaksi yang berbeda terhadap para pelanggan dengan kreatif serta mampu menciptakan siklus yang tepat antara karyawan,konsumen, dan kinerja bisnis. (*)
Sesi I, IHSG Naik 23 Poin
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai percaya diri didukung oleh sentimen positif bursa Asia dan juga semangat perdagangan dalam negeri yang ditopang penguatan Grup Astra.
IHSG, Senin (25/10/2010) sesi I menguat 23,69 poin atau 0,66 persen ke 3.621,44. Indeks LQ45 juga bergerak menguat 3,96 poin ke 671,14 dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,53 poin ke 539,16.
Indeks Asia siang ini kompak bergerak positif dimana indeks Nikkei 225 naik 5,65 atau 0,06 persen ke 9.432,36, Hang Seng melompat 220,55 poin atau 0,94 persen ke 23.738,09 dan Strait Times naik 21,94 atau 0,69 persen ke 3.195,51.
Nilai transaksi tercatat Rp2,28 triliun dengan volume 2,64 miliar lembar saham. Sebanyak 133 saham bergerak menguat, 74 saham melemah dan 62 saham stagnan.
Hampir seluruh sektor bergerak positif, namun hanya sektor infrastruktur yang turun 1,18 poin dan sektor pertambangan juga turun 4,99 poin. Sedangkan penguatan dipimpin oleh sektor perkebunan yang naik 48,27 poin, sektor konsumsi naik 9,55 poin, dan sektor keuangan 6,39 poin.
Saham yang bergerak menguat (top gainers) diantaranya PT Astra Internasional Tbk (ASII) naik Rp550 ke Rp56.700, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp500 ke Rp24.800, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp400 ke Rp11.250 dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) naik Rp300 ke Rp12.600.
Sementara saham yang bergerak melemah (top lossers) diantaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun Rp250 ke Rp12.950, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun Rp250 ke Rp17.850, PT Nipress Tbk (NIPS) turun Rp200 ke Rp3.600, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp200 ke Rp19.900.(adn)(rhs)
Selasa, 26 Oktober 2010
Senin, 11 Oktober 2010
Tugas Kasus Pelanggaran
Nama : Abdul Jabar Mulki
Kelas : 4EA12
NPM : 10207004
Tugas Etika Bisnis
1. Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Hukum
Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit, akhirnya memutuskan untuk melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK tersebut perusahaan lama sekali tidakmemberikan pesangon, sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang ketenagaan kerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar prinsip kepatuhan hukum
Tanggapan No. 1
Walaupun melanggar hukum, perusahaan x masih bisa dimaklumi karna keadaan keuangan yang sangat pailit sehingga perusahaan x tidak memberikan pesangon kepada karyawan yang di PHK
2. Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Akuntabilitas
Sebuah rumah sakit swata melalui pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS, otomatis dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah satu karyawan di rumah sakit tersebut mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus, karena menurut pendapatnya, ia diangkat oleh pengelola dalam hal ini direktur rumah sakit, sehingga segala hak dan kewajibannya berhubungan dengan pengelola bukan pengurus pihak pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi, mengenai kebijakan tersebut. Dari kasus ini rumah sakit tersebut dapat dinyatakan melanggar prinsip akuntanbilitas, karena tidak ada kejelasan fungsi pelaksanaan dan pertanggung jawaban antara pengelola dan pengurus rumah sakit.
Tanggapan No. 2
Memang rumah sakit tsb melanggar prinsip akuntabilitas namun kejelasan fungsi pelaksanaan tanggung jawab antara pengelola dang pengurus bukan urusan dari rumah sakit tsb
3. Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Pelayanan
Ketersediaan energi listrik sangat vital bagi kehidupan masyarakat indonesia. Terobosan demi terobosan harus dicari demi berakhirnya giliran pemadaman listrik oleh PLN yang membagikan dunia usaha dan masyarakat.
Beberapa tahun terakhir ini, hampir setiap hari kabar pemadaman bergilir merebak disejumlah daerah. Dari sudut ekonomi listrik di indonesia merupakan hambatan untuk meningkatkan daya saing. Hal ini dapat menurunkan minat investor asing untuk menanamkan modal di indonesia, PLN harus melakukan upya mengenai krisis listrik diantaranya menghimbau masyarakat melakukan penghematan pemakaian listrik, upaya lain yang dilakukan PLN adalah menambah pasokan listrik melalui proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) dengan dominasi pembangkit listrik berbahan batu bara (PLTU).
Sejak tahun 2006 sekitar 34 proyek. PLTU yang tersebar di pulau jawa dan luar jawa dicanangkan. Pengerjaan proyek ini tidak berjalan mulus, karena komitmen pendanaan dari lembaga keuangan beberapa negara seperti Tionghok mengalami menegosiasi akibat krisis ekonomi. Dalam hal kasus ini PLN dapat dikatakan melanggar pelayanan prima bagi masyarakat maupun dunia bisnis.
Tanggapan No. 3
Dalam hal ini PLN harus bertanggung jawab atas kekurangan pasokan listrik karna dapat menyebabkan kerugian di dalam perusahaan
Kelas : 4EA12
NPM : 10207004
Tugas Etika Bisnis
1. Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Hukum
Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit, akhirnya memutuskan untuk melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK tersebut perusahaan lama sekali tidakmemberikan pesangon, sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang ketenagaan kerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar prinsip kepatuhan hukum
Tanggapan No. 1
Walaupun melanggar hukum, perusahaan x masih bisa dimaklumi karna keadaan keuangan yang sangat pailit sehingga perusahaan x tidak memberikan pesangon kepada karyawan yang di PHK
2. Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Akuntabilitas
Sebuah rumah sakit swata melalui pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS, otomatis dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah satu karyawan di rumah sakit tersebut mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus, karena menurut pendapatnya, ia diangkat oleh pengelola dalam hal ini direktur rumah sakit, sehingga segala hak dan kewajibannya berhubungan dengan pengelola bukan pengurus pihak pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi, mengenai kebijakan tersebut. Dari kasus ini rumah sakit tersebut dapat dinyatakan melanggar prinsip akuntanbilitas, karena tidak ada kejelasan fungsi pelaksanaan dan pertanggung jawaban antara pengelola dan pengurus rumah sakit.
Tanggapan No. 2
Memang rumah sakit tsb melanggar prinsip akuntabilitas namun kejelasan fungsi pelaksanaan tanggung jawab antara pengelola dang pengurus bukan urusan dari rumah sakit tsb
3. Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Pelayanan
Ketersediaan energi listrik sangat vital bagi kehidupan masyarakat indonesia. Terobosan demi terobosan harus dicari demi berakhirnya giliran pemadaman listrik oleh PLN yang membagikan dunia usaha dan masyarakat.
Beberapa tahun terakhir ini, hampir setiap hari kabar pemadaman bergilir merebak disejumlah daerah. Dari sudut ekonomi listrik di indonesia merupakan hambatan untuk meningkatkan daya saing. Hal ini dapat menurunkan minat investor asing untuk menanamkan modal di indonesia, PLN harus melakukan upya mengenai krisis listrik diantaranya menghimbau masyarakat melakukan penghematan pemakaian listrik, upaya lain yang dilakukan PLN adalah menambah pasokan listrik melalui proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) dengan dominasi pembangkit listrik berbahan batu bara (PLTU).
Sejak tahun 2006 sekitar 34 proyek. PLTU yang tersebar di pulau jawa dan luar jawa dicanangkan. Pengerjaan proyek ini tidak berjalan mulus, karena komitmen pendanaan dari lembaga keuangan beberapa negara seperti Tionghok mengalami menegosiasi akibat krisis ekonomi. Dalam hal kasus ini PLN dapat dikatakan melanggar pelayanan prima bagi masyarakat maupun dunia bisnis.
Tanggapan No. 3
Dalam hal ini PLN harus bertanggung jawab atas kekurangan pasokan listrik karna dapat menyebabkan kerugian di dalam perusahaan
Jumat, 04 Juni 2010
Tulisan Teknologi Informasi
Nama : Abdul Jabar Mulki
Kelas : 3EA12
NPM : 10207004
Dosen : Budi Santoso
Fakultas : Ekonomi
1. Teknologi Informasi tentang iPod dari generasi ke generasi
tem ini akan menjadi yang paling kontroversial di daftar ini. iPod memiliki dampak ke seluruh dunia tentang bagaimana kita mendengarkan musik, bagaimana kita membeli musik, dan bagaimana kita memandang hiburan secara keseluruhan. IPod bukan pertama perangkat musik digital portabel, tetapi telah jelas yang paling efek dari semua. Hal ini telah menciptakan seluruh industri gadget yang mendukung dan aksesori dan itu telah menjadi dasar satu-satunya keberhasilan upaya oleh setiap perusahaan untuk memecahkan Recording Industry’s berpegang pada distribusi musik. Perangkat tersebut mempunyai pengaruh kebudayaan yang sangat besar di masyarakat bila dibanding dengan saat alat tersebut pertama kali diluncurkan.
iPod adalah merek serangkaian perangkat pemutar media digital yang dirancang dan dijual oleh Apple Computer (Hewlett-Packard juga sempat menjual produk tersebut dengan nama Apple iPod + HP). Nama “iPod” juga dahulu merupakan nama salah satu varian pemutar media digital dalam rangkaian tersebut (varian ini kini disebut “iPod classic”). Sebagian besar varian iPod memberikan antarmuka pengguna (user interface) yang sederhana dengan menggunakan disain dalam bentuk roda putar (scroll wheel). iPod classic menyimpan datanya di dalam sebuah hard drive, sementara model lainnya menggunakan flash memory. Seperti sebagian besar perangkat pemain musik lainnya, iPod bisa digunakan sebagai hard drive eksternal bila disambungkan ke sebuah komputer.
Kelas : 3EA12
NPM : 10207004
Dosen : Budi Santoso
Fakultas : Ekonomi
1. Teknologi Informasi tentang iPod dari generasi ke generasi
tem ini akan menjadi yang paling kontroversial di daftar ini. iPod memiliki dampak ke seluruh dunia tentang bagaimana kita mendengarkan musik, bagaimana kita membeli musik, dan bagaimana kita memandang hiburan secara keseluruhan. IPod bukan pertama perangkat musik digital portabel, tetapi telah jelas yang paling efek dari semua. Hal ini telah menciptakan seluruh industri gadget yang mendukung dan aksesori dan itu telah menjadi dasar satu-satunya keberhasilan upaya oleh setiap perusahaan untuk memecahkan Recording Industry’s berpegang pada distribusi musik. Perangkat tersebut mempunyai pengaruh kebudayaan yang sangat besar di masyarakat bila dibanding dengan saat alat tersebut pertama kali diluncurkan.
iPod adalah merek serangkaian perangkat pemutar media digital yang dirancang dan dijual oleh Apple Computer (Hewlett-Packard juga sempat menjual produk tersebut dengan nama Apple iPod + HP). Nama “iPod” juga dahulu merupakan nama salah satu varian pemutar media digital dalam rangkaian tersebut (varian ini kini disebut “iPod classic”). Sebagian besar varian iPod memberikan antarmuka pengguna (user interface) yang sederhana dengan menggunakan disain dalam bentuk roda putar (scroll wheel). iPod classic menyimpan datanya di dalam sebuah hard drive, sementara model lainnya menggunakan flash memory. Seperti sebagian besar perangkat pemain musik lainnya, iPod bisa digunakan sebagai hard drive eksternal bila disambungkan ke sebuah komputer.
Tugas Silogisme Hipotesis
Nama : Abdul Jabar Mulki
Kelas : 3EA12
NPM : 10207004
Dosen : Budi Santoso
Fakultas : Ekonomi
1. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis yaitu Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi
konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu :
- bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen.
- bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh silogisme hipotesis :
My : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Mn : Uang tidak ada
K : jadi, manusia akan kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh silogisme alternatif :
My : Kucing berada di dalam rumah atau di luar rumah
Mn : Kucing berada di luar rumah
K : Jadi, kucing tidak berada di dalam rumah
3. Metode Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
1. Studi Lapangan/Riset (Field Research)
Studi lapangan ini berupa hasil :
1. Wawancara, proses pengumpulan data dengan cara Tanya jawab dan bertatap muka kepada pemilik Salon tersebut.
2. Kuesioner, membagikan lembar daftar pertanyaan ke konsumen.
3. Observasi, mengamati secara langsung proses penelitian.
2. Studi Pustaka (Library Research)
Pengumpulan data yang diambil berasal dari kumpulan buku-buku dan catatan si penulis yang berupa foto copy selama kuliah mata pelajaran yang berkaitan dengan masalah ini.
2. Hipotesis
Ho : Konsumen puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Salon Mulyo.
Ha : Konsumen tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Salon Mulyo.
3. Alat Analisis Yang Digunakan
1. Analisis Deskriptif
Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan cara inferensi yang digambarkan melalui hubungan antara populasi dan sampel.
Populasi = menghimpun seluruh pelanggan yang berkunjung selama bulan April – Mei 2007.
Sampel = menghimpun 50 pelanggan yang menerima daftar pertanyaan atau kuesioner.
2. Analisis Kuantitatif
Alat analisis yang digunakan pada data kuantitatif ini, penulis mengujinya dengan cara uji skala likert dan uji chi square.
Uji chi square ( χ2 ) adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi/actual ( Fo ) dengan frekuensi harapan/ekspektasi ( Fe ) yang didasarkan atas hipotesis tertentu.
Rumus :
χ2 hit = Σ ( Fo – Fe )2
Fe
Uji skala likert adalah pengujian yang dirancang untuk memungkinkan pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang menguraikan jasa atau produk. Dengan menggunakan rumus tingkat kesesuaian.
Rumus :
Tki = Xi x 100 %
Yi
Bobot yang diberikan adalah :
Bobot 5 = Sangat Baik/Sangat Penting
Bobot 4 = Baik/Penting
Bobot 3 = Cukup Baik/Cukup Penting
Bobot 2 = Kurang Baik/Kurang Penting
Bobot 1 = Tidak Baik/Tidak Penting
Kelas : 3EA12
NPM : 10207004
Dosen : Budi Santoso
Fakultas : Ekonomi
1. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis yaitu Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi
konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu :
- bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen.
- bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh silogisme hipotesis :
My : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Mn : Uang tidak ada
K : jadi, manusia akan kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh silogisme alternatif :
My : Kucing berada di dalam rumah atau di luar rumah
Mn : Kucing berada di luar rumah
K : Jadi, kucing tidak berada di dalam rumah
3. Metode Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
1. Studi Lapangan/Riset (Field Research)
Studi lapangan ini berupa hasil :
1. Wawancara, proses pengumpulan data dengan cara Tanya jawab dan bertatap muka kepada pemilik Salon tersebut.
2. Kuesioner, membagikan lembar daftar pertanyaan ke konsumen.
3. Observasi, mengamati secara langsung proses penelitian.
2. Studi Pustaka (Library Research)
Pengumpulan data yang diambil berasal dari kumpulan buku-buku dan catatan si penulis yang berupa foto copy selama kuliah mata pelajaran yang berkaitan dengan masalah ini.
2. Hipotesis
Ho : Konsumen puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Salon Mulyo.
Ha : Konsumen tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Salon Mulyo.
3. Alat Analisis Yang Digunakan
1. Analisis Deskriptif
Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan cara inferensi yang digambarkan melalui hubungan antara populasi dan sampel.
Populasi = menghimpun seluruh pelanggan yang berkunjung selama bulan April – Mei 2007.
Sampel = menghimpun 50 pelanggan yang menerima daftar pertanyaan atau kuesioner.
2. Analisis Kuantitatif
Alat analisis yang digunakan pada data kuantitatif ini, penulis mengujinya dengan cara uji skala likert dan uji chi square.
Uji chi square ( χ2 ) adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi/actual ( Fo ) dengan frekuensi harapan/ekspektasi ( Fe ) yang didasarkan atas hipotesis tertentu.
Rumus :
χ2 hit = Σ ( Fo – Fe )2
Fe
Uji skala likert adalah pengujian yang dirancang untuk memungkinkan pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang menguraikan jasa atau produk. Dengan menggunakan rumus tingkat kesesuaian.
Rumus :
Tki = Xi x 100 %
Yi
Bobot yang diberikan adalah :
Bobot 5 = Sangat Baik/Sangat Penting
Bobot 4 = Baik/Penting
Bobot 3 = Cukup Baik/Cukup Penting
Bobot 2 = Kurang Baik/Kurang Penting
Bobot 1 = Tidak Baik/Tidak Penting
Jumat, 21 Mei 2010
Tulisan surat Lamaran bhs indonesia2
Nama : Abdul Jabar Mulki
Kelas : 3EA12
NPM : 10207004
Dosen : Budi Santoso
Cibinong, 22 Mei 2010
Hal : Lamaran Pekerjaan
Kepada Yth.,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Hand's Parmantindo
Jl. Raya Bumi Sentoda No. 5
Cibinong
Dengan hormat,
Bpk. Bambang Satrio, seorang asisten editor di PT. Hand's Parmantindo, menginformasikan kepada saya tentang rencana pengembangan Departemen Finansial PT. Hand's Parmantindo.
Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya mengajukan diri (melamar kerja) untuk bergabung dalam rencana pengembangan PT. Hand's Parmantindo.
Mengenai diri saya, dapat saya jelaskan sebagai berikut :
Nama : Abdul Jabar Mulki
Tempat & tgl. Lahir : Jakarta,16 Maret 1989
Pendidikan Akhir : S1
Alamat : Jl.Meranti Selatan 4 D-301,Rt 005/011 Bekasi
Telepon, HP, e-mail : 02194464113, aye.mulky@yahoo.com
Status Perkawinan : Lajang
Saat ini saya bekerja di PT. Flamboyan Bumi Singo, sebagai staf akuntasi dan perpajakan, dengan fokus utama pekerjaan di bidang finance dan perpajakan.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
1. Daftar Riwayat Hidup.
2. Foto copy ijazah S-1.
3. Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
4. Pas foto terbaru.
Besar harapan saya untuk diberi kesempatan wawancara, dan dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Seperti yang tersirat di resume (riwayat hidup), saya mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman potensi dan seorang pekerja keras.
Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak.
Hormat saya,
Abdul Jabar Mulki
Kelas : 3EA12
NPM : 10207004
Dosen : Budi Santoso
Cibinong, 22 Mei 2010
Hal : Lamaran Pekerjaan
Kepada Yth.,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Hand's Parmantindo
Jl. Raya Bumi Sentoda No. 5
Cibinong
Dengan hormat,
Bpk. Bambang Satrio, seorang asisten editor di PT. Hand's Parmantindo, menginformasikan kepada saya tentang rencana pengembangan Departemen Finansial PT. Hand's Parmantindo.
Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya mengajukan diri (melamar kerja) untuk bergabung dalam rencana pengembangan PT. Hand's Parmantindo.
Mengenai diri saya, dapat saya jelaskan sebagai berikut :
Nama : Abdul Jabar Mulki
Tempat & tgl. Lahir : Jakarta,16 Maret 1989
Pendidikan Akhir : S1
Alamat : Jl.Meranti Selatan 4 D-301,Rt 005/011 Bekasi
Telepon, HP, e-mail : 02194464113, aye.mulky@yahoo.com
Status Perkawinan : Lajang
Saat ini saya bekerja di PT. Flamboyan Bumi Singo, sebagai staf akuntasi dan perpajakan, dengan fokus utama pekerjaan di bidang finance dan perpajakan.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
1. Daftar Riwayat Hidup.
2. Foto copy ijazah S-1.
3. Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
4. Pas foto terbaru.
Besar harapan saya untuk diberi kesempatan wawancara, dan dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Seperti yang tersirat di resume (riwayat hidup), saya mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman potensi dan seorang pekerja keras.
Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak.
Hormat saya,
Abdul Jabar Mulki
Kamis, 20 Mei 2010
Tulisan Ilmiah
Nama : ABDUL JABAR MULKI
Kelas : 3EA12
NPM : 10207004
Nama Dosen : Budi Santoso
Fakultas : Ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagaimana kita ketahui bersama, perkembangan dunia dewasa ini terasa begitu cepat, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, komunikasi dan sebagainya, bidang - bidang tersebut saling mempengaruhi dan saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. Khusus dalam bidang ekonomi, perubahan tersebut sangat terasa sebagai dampak dari globalisasi ekonomi, yang tidak lain adalah liberalisasi perdagangan dan investasi pasar bebas.
Dalam sistem ekonomi pasar bebas ini, pihak yang kuat dengan daya belinya yang lebih kuat pula, akan menguasai pasar dan menjadi pemenang dalam persaingan, sedangkan pihak yang lemah dengan daya beli yang lemah pula, akan kalah dan kemudian tersisih dari lingkup pasar, dan hanya akan menjadi penonton yang pasif. Berbeda dengan internasionalisasi yang lebih dimaksudkan memperluas hubungan antar negara, yang dalam bisnis berarti arus bisnis barang maupun modal dari satu negara ke negara lain. Sebaliknya globalisasi melihat seluruh dunia ibarat tanpa negara dan tanpa batas.
Barang, modal dan sumber daya manusia dapat berpindah secara bebas, batas – batas antar negara menjadi kurang berpengaruh, dan orang tidak terlalu peduli lagi dengan kebangsaannya. Jadi pengaruh revolusi globalisasi ekonomi atau ekonomi pasar bebas ini pun praktis berdampak ke seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Dalam menghadapi persaingan – persaingan dan tantangan – tantangan yang ada para manajer dan para pengambil keputusan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan suatu perusahaan membutuhkan suatu perkiraan atau peramalan (Forecasting) di masa yang akan datang yang dijadikan dasar untuk para manajer dan para pengambil keputusan tersebut untuk mengambil suatu keputusan yang baik agar perusahaannya berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam hal ini yang digunakan sebagai objek penelitian adalah PT. Summit Oto Finance (Oto Motor) cabang Kedoya yang memberikan fasilitas kredit kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda dua (sepeda motor). Customer bebas memilih kendaraan yang mereka inginkan sebab PT. Summit Oto Finance ini tidak terikat pada satu merk motor saja. Berdasarkan latar belakang diatas maka mendorong penulis untuk membuat
Penulisan Ilmiah mengenai ” ANALISIS FORECASTING PENDAPATAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR PADA PT. SUMMIT OTO FINANCE CABANG KEDOYA ”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil penulis adalah :
Berapakah peramalan (forecasting) penjualan unit sepeda motor pada PT. Summit Oto Finance cabang Kedoya untuk 6 bulan berikutnya (setelah Februari 2007) ?
1.3 Batasan Masalah
Didalam penelitian ini penulis hanya membatasi masalah mengenai peramala (forecasting) pendapatan penjualan unit sepeda motor pada PT. Summit Ot Finance cabang Kedoya dengan data penjualan bulan Maret 2006 sampa dengan Februari 2007 dengan menggunakan metode Rata – rata bergerak (moving averag ) 3 Bulan dan metode trend kuadrat terkecil ( least square ).
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peramalan (forecasting) pendapatan penjualan unit sepeda motor untuk 6 bulan berikutnya (setelah Februari 2007).
2. Untuk mengetahui tingkat penyimpangan (error) yang terjadi didalam peramalan (forecasting) pendapatan penjualan unit sepeda motor pada PT. Summit Oto Finance cabang Kedoya yang penulis susun.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat dari penelitian ini bagi perusahaan adalah :
Dapat meramalkan pendapatan penjualan unit sepeda motor yang akan datang pada PT.Summit Oto Finance cabang Kedoya.
2. Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah :
- Dapat lebih mengenal tentang perusahaan yang sedang diteliti oleh penulis.
- Dapat mempelajari dan menerapkan cara melakukan peramalan (forecasting).
3. Manfaat dari penelitian ini bagi pembaca adalah :
- Sama halnya dengan penulis, pembaca diharapkan dapat mengenal tentang perusahaan yang sedang diteliti oleh penulis.
- Pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang peramalan (forecasting).
Kelas : 3EA12
NPM : 10207004
Nama Dosen : Budi Santoso
Fakultas : Ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagaimana kita ketahui bersama, perkembangan dunia dewasa ini terasa begitu cepat, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, komunikasi dan sebagainya, bidang - bidang tersebut saling mempengaruhi dan saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. Khusus dalam bidang ekonomi, perubahan tersebut sangat terasa sebagai dampak dari globalisasi ekonomi, yang tidak lain adalah liberalisasi perdagangan dan investasi pasar bebas.
Dalam sistem ekonomi pasar bebas ini, pihak yang kuat dengan daya belinya yang lebih kuat pula, akan menguasai pasar dan menjadi pemenang dalam persaingan, sedangkan pihak yang lemah dengan daya beli yang lemah pula, akan kalah dan kemudian tersisih dari lingkup pasar, dan hanya akan menjadi penonton yang pasif. Berbeda dengan internasionalisasi yang lebih dimaksudkan memperluas hubungan antar negara, yang dalam bisnis berarti arus bisnis barang maupun modal dari satu negara ke negara lain. Sebaliknya globalisasi melihat seluruh dunia ibarat tanpa negara dan tanpa batas.
Barang, modal dan sumber daya manusia dapat berpindah secara bebas, batas – batas antar negara menjadi kurang berpengaruh, dan orang tidak terlalu peduli lagi dengan kebangsaannya. Jadi pengaruh revolusi globalisasi ekonomi atau ekonomi pasar bebas ini pun praktis berdampak ke seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Dalam menghadapi persaingan – persaingan dan tantangan – tantangan yang ada para manajer dan para pengambil keputusan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan suatu perusahaan membutuhkan suatu perkiraan atau peramalan (Forecasting) di masa yang akan datang yang dijadikan dasar untuk para manajer dan para pengambil keputusan tersebut untuk mengambil suatu keputusan yang baik agar perusahaannya berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam hal ini yang digunakan sebagai objek penelitian adalah PT. Summit Oto Finance (Oto Motor) cabang Kedoya yang memberikan fasilitas kredit kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda dua (sepeda motor). Customer bebas memilih kendaraan yang mereka inginkan sebab PT. Summit Oto Finance ini tidak terikat pada satu merk motor saja. Berdasarkan latar belakang diatas maka mendorong penulis untuk membuat
Penulisan Ilmiah mengenai ” ANALISIS FORECASTING PENDAPATAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR PADA PT. SUMMIT OTO FINANCE CABANG KEDOYA ”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil penulis adalah :
Berapakah peramalan (forecasting) penjualan unit sepeda motor pada PT. Summit Oto Finance cabang Kedoya untuk 6 bulan berikutnya (setelah Februari 2007) ?
1.3 Batasan Masalah
Didalam penelitian ini penulis hanya membatasi masalah mengenai peramala (forecasting) pendapatan penjualan unit sepeda motor pada PT. Summit Ot Finance cabang Kedoya dengan data penjualan bulan Maret 2006 sampa dengan Februari 2007 dengan menggunakan metode Rata – rata bergerak (moving averag ) 3 Bulan dan metode trend kuadrat terkecil ( least square ).
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peramalan (forecasting) pendapatan penjualan unit sepeda motor untuk 6 bulan berikutnya (setelah Februari 2007).
2. Untuk mengetahui tingkat penyimpangan (error) yang terjadi didalam peramalan (forecasting) pendapatan penjualan unit sepeda motor pada PT. Summit Oto Finance cabang Kedoya yang penulis susun.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat dari penelitian ini bagi perusahaan adalah :
Dapat meramalkan pendapatan penjualan unit sepeda motor yang akan datang pada PT.Summit Oto Finance cabang Kedoya.
2. Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah :
- Dapat lebih mengenal tentang perusahaan yang sedang diteliti oleh penulis.
- Dapat mempelajari dan menerapkan cara melakukan peramalan (forecasting).
3. Manfaat dari penelitian ini bagi pembaca adalah :
- Sama halnya dengan penulis, pembaca diharapkan dapat mengenal tentang perusahaan yang sedang diteliti oleh penulis.
- Pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang peramalan (forecasting).
Tugas Proposisi
Nama : ABDUL JABAR MULKI
Kelas : 3EA12
NPM : 10207004
Nama Dosen : Budi Santoso
Fakultas : Ekonomi
Proposisi adalah suatu penuturan (assertion) yang utuh. Proposisi juga dapat didefinisikan ungkapan keputusan dalam kata-kata, atau juga manifestasi luaran dari sebuah keputusan.
Secara sujektif, keputusan berarti suatu aksi pikiran yang dengan itu kita membenarkan atau menyangkal sesuatu. Secara objektif, keputusan berarti sesuatu yang dapat dibenarkan atau disangkal jadi, bisa benar atau salah. Apa yang dibenarkan atau disangkal dalam suatu keputusan selalulah hubungan yang terdapat antara dua konsep yang objektif. Dan hubungan tersebut dapat terwujud:
1. Hubungan indentitas atau kebedaan atau juga bisa terdapat
2. Bentuk-bentuk hubungan lainnya, misalnya hubungan dependensi (ketergantungan), dan lain-lain.
Pembedaan keputusan dan proposisi menurut dua golongan, yakni:
1. Keputusan / proposisi kategoris,dan
2. Keputusan/ proposisi hipotesis
Kelas : 3EA12
NPM : 10207004
Nama Dosen : Budi Santoso
Fakultas : Ekonomi
Proposisi adalah suatu penuturan (assertion) yang utuh. Proposisi juga dapat didefinisikan ungkapan keputusan dalam kata-kata, atau juga manifestasi luaran dari sebuah keputusan.
Secara sujektif, keputusan berarti suatu aksi pikiran yang dengan itu kita membenarkan atau menyangkal sesuatu. Secara objektif, keputusan berarti sesuatu yang dapat dibenarkan atau disangkal jadi, bisa benar atau salah. Apa yang dibenarkan atau disangkal dalam suatu keputusan selalulah hubungan yang terdapat antara dua konsep yang objektif. Dan hubungan tersebut dapat terwujud:
1. Hubungan indentitas atau kebedaan atau juga bisa terdapat
2. Bentuk-bentuk hubungan lainnya, misalnya hubungan dependensi (ketergantungan), dan lain-lain.
Pembedaan keputusan dan proposisi menurut dua golongan, yakni:
1. Keputusan / proposisi kategoris,dan
2. Keputusan/ proposisi hipotesis
Kamis, 06 Mei 2010
PREPOSISI
PREPOSISI
Preposisi (Bahasa Latin: prae, "sebelum" dan ponere, "menempatkan, tempat") atau kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina. Preposisi bisa berbentuk kata, misalnya di dan untuk, atau gabungan kata, misalnya bersama atau sampai dengan.
Penggolongan
Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan:
1. Preposisi yang menandai tempat. Misalnya di, ke, dari.
2. Preposisi yang menandai maksud dan tujuan. Misalnya untuk, guna.
3. Preposisi yang menandai waktu. Misalnya hingga, hampir.
4. Preposisi yang menandai sebab. Misalnya demi, atas.
Di, ke, dari
Penulisan preposisi ini ditulis terpisah, contoh: di dalam, ke tengah, dari Surabaya.Perkecualian untuk hal ini adalah:
• kepada
• keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus dipisah, "ke luar")
• kemari
• daripada
Dimana, di mana
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan "Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada."
Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" atau "dimana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau "where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya). Penggunaan "dimana" atau "di mana" sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, HINDARI PENGGUNAAN BENTUK "DI MANA" DAN "DIMANA", termasuk dalam penulisan keterangan rumus matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki kosa kata yang cukup untuk menterjemahkan "who", "where", "which", "whom" tanpa menggunakan kata "di mana" atau "dimana". Contoh-contoh:
• Dari artikel Kantin: Kantin adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum di mana para pengunjung dapat makan.
o Usul perbaikan: Kantin adalah sebuah ruangan di dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan (oleh) pengunjungnya untuk makan.
• Dari artikel Tegangan permukaan: Tegangan permukaan = F / L dimana :
F = gaya (newton)
L = panjang m).[sic]
•
o Usul perbaikan (rubah struktur kalimat): Jika
F = gaya (newton) dan
L = panjang (m),
maka tegangan permukaan S dapat ditulis sebagai S = F / L.
• Dari kalimat bahasa Inggris: Land which is to be planted only with rice.
o Usul terjemahan: Lahan yang akan ditanami padi saja.
• Sebuah kalimat bahasa Indonesia: Ia kembali ke Jakarta, di mana ia dilahirkan (yang bila diterjemahkan ke bahasa Inggris secara tata bahasa benar)
o Usul perbaikan: Ia kembali ke Jakarta, tempat ia dilahirkan
Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh Ejaan Soewandi (1947) yang mengharuskan penulisan diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik sebagai kata depan maupun sebagai awalan.
Di mana
Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang betul adalah pada kalimat tanya, misalnya: "Di mana buku saya?"
Preposisi (Bahasa Latin: prae, "sebelum" dan ponere, "menempatkan, tempat") atau kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina. Preposisi bisa berbentuk kata, misalnya di dan untuk, atau gabungan kata, misalnya bersama atau sampai dengan.
Penggolongan
Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan:
1. Preposisi yang menandai tempat. Misalnya di, ke, dari.
2. Preposisi yang menandai maksud dan tujuan. Misalnya untuk, guna.
3. Preposisi yang menandai waktu. Misalnya hingga, hampir.
4. Preposisi yang menandai sebab. Misalnya demi, atas.
Di, ke, dari
Penulisan preposisi ini ditulis terpisah, contoh: di dalam, ke tengah, dari Surabaya.Perkecualian untuk hal ini adalah:
• kepada
• keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus dipisah, "ke luar")
• kemari
• daripada
Dimana, di mana
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan "Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada."
Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" atau "dimana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau "where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya). Penggunaan "dimana" atau "di mana" sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, HINDARI PENGGUNAAN BENTUK "DI MANA" DAN "DIMANA", termasuk dalam penulisan keterangan rumus matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki kosa kata yang cukup untuk menterjemahkan "who", "where", "which", "whom" tanpa menggunakan kata "di mana" atau "dimana". Contoh-contoh:
• Dari artikel Kantin: Kantin adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum di mana para pengunjung dapat makan.
o Usul perbaikan: Kantin adalah sebuah ruangan di dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan (oleh) pengunjungnya untuk makan.
• Dari artikel Tegangan permukaan: Tegangan permukaan = F / L dimana :
F = gaya (newton)
L = panjang m).[sic]
•
o Usul perbaikan (rubah struktur kalimat): Jika
F = gaya (newton) dan
L = panjang (m),
maka tegangan permukaan S dapat ditulis sebagai S = F / L.
• Dari kalimat bahasa Inggris: Land which is to be planted only with rice.
o Usul terjemahan: Lahan yang akan ditanami padi saja.
• Sebuah kalimat bahasa Indonesia: Ia kembali ke Jakarta, di mana ia dilahirkan (yang bila diterjemahkan ke bahasa Inggris secara tata bahasa benar)
o Usul perbaikan: Ia kembali ke Jakarta, tempat ia dilahirkan
Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh Ejaan Soewandi (1947) yang mengharuskan penulisan diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik sebagai kata depan maupun sebagai awalan.
Di mana
Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang betul adalah pada kalimat tanya, misalnya: "Di mana buku saya?"
Jumat, 19 Maret 2010
TUGAS BAHASA INDONESIA 2, BULAN MARET
ABDUL JABAR MULKI, 10207004 / 3EA12
1.MEMBUAT MASING – MASING DUA CONTOH DARI SILOGISME :
D. Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif
•Tak semua ikan pun buaya
Semua ikan bernafas melalui insang
Jadi, tidak seekor buaya pun bernafas melalui insang
•Tidak semua ayam pun kambing
Semua ayam bias berkokok
Jadi, tidak seekor kambing pun bias berkokok
E.Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif
•Semua mahasiswa Universitas Gunadarma memiliki akun studentsite
Aynie adalah mahasiswa Universitas Gunadarma
Aynie harus mempunyai akun studentsite
•Semua pria muslim wajib shalat jumat
Adul seorang pria muslim
Adul wajib shalat jumat
F. Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan
•Sebagian orang terkenal adalah artis
Sebagian pejabat adalah orang terkenal
•Sebagian pencuri adalah penipu
Sebagian narapidana adalah penipu
G. Bila salah satu premisnya khusus, kesimpulan akan bersifat khusus
•Semua aves berkaki dua
Angsa termasuk aves
Jadi, angsa berkaki dua
•Semua mamalia berkembang biak dengan melahirkan
Anjing adalah mamalia
Jadi, anjing berkembang biak dengan melahirkan
H. Dari premis mayor yang khusus dan premis minor yang negatif tidak dapat ditarik satu simpulan
•Sebagian wanita muslim memakai jilbab
Tidak semua lelaki muslim memakai jilbab
•Semua binatang tidak dapat berbicara
Tidak seorang manusia pun adalah binatang
2.MEMBUAT SURAT LAMARAN KERJA :
Bekasi, 19 Maret 2010
Yth,
Bapak / Ibu Manajer Personalia
PT Indosat, Tbk.
Jl. Medan Merdeka Selatan, No. 17
Jakarta 10110 - Indonesia
Hal : Lamaran Pekerjaan
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Abdul Jabar Mulki
Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 16 Maret 1990
Agama : Islam
Pedidikan treakhir : S1 Manajemen Universitas Gunadarma
Alamat : Jl. Meranti Selatan IV D.301
Bojong Menteng - Bekasi
17117
Dengan ini saya mengajukan lamaran permohonan pekerjaan pada perusahaan yang Bapak / Ibu pimpin.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak / Ibu, bersama ini saya lampirkan :
1. Daftar riwayat hidup
2. Fotocopy Ijazah
3. Fotocopy Surat tanda lulus
4. Fotocopy surat tanda penduduk
5. Pas Foto ukuran 4 x 6 1 lembar
Demikianlah surat lamaran ini, besar harapan saya agar Bapak / Ibu dapat menerima permohonan ini. Atas kebijaksanaan Bapak / Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
( Abdul Jabar Mulki )
1.MEMBUAT MASING – MASING DUA CONTOH DARI SILOGISME :
D. Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif
•Tak semua ikan pun buaya
Semua ikan bernafas melalui insang
Jadi, tidak seekor buaya pun bernafas melalui insang
•Tidak semua ayam pun kambing
Semua ayam bias berkokok
Jadi, tidak seekor kambing pun bias berkokok
E.Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif
•Semua mahasiswa Universitas Gunadarma memiliki akun studentsite
Aynie adalah mahasiswa Universitas Gunadarma
Aynie harus mempunyai akun studentsite
•Semua pria muslim wajib shalat jumat
Adul seorang pria muslim
Adul wajib shalat jumat
F. Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan
•Sebagian orang terkenal adalah artis
Sebagian pejabat adalah orang terkenal
•Sebagian pencuri adalah penipu
Sebagian narapidana adalah penipu
G. Bila salah satu premisnya khusus, kesimpulan akan bersifat khusus
•Semua aves berkaki dua
Angsa termasuk aves
Jadi, angsa berkaki dua
•Semua mamalia berkembang biak dengan melahirkan
Anjing adalah mamalia
Jadi, anjing berkembang biak dengan melahirkan
H. Dari premis mayor yang khusus dan premis minor yang negatif tidak dapat ditarik satu simpulan
•Sebagian wanita muslim memakai jilbab
Tidak semua lelaki muslim memakai jilbab
•Semua binatang tidak dapat berbicara
Tidak seorang manusia pun adalah binatang
2.MEMBUAT SURAT LAMARAN KERJA :
Bekasi, 19 Maret 2010
Yth,
Bapak / Ibu Manajer Personalia
PT Indosat, Tbk.
Jl. Medan Merdeka Selatan, No. 17
Jakarta 10110 - Indonesia
Hal : Lamaran Pekerjaan
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Abdul Jabar Mulki
Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 16 Maret 1990
Agama : Islam
Pedidikan treakhir : S1 Manajemen Universitas Gunadarma
Alamat : Jl. Meranti Selatan IV D.301
Bojong Menteng - Bekasi
17117
Dengan ini saya mengajukan lamaran permohonan pekerjaan pada perusahaan yang Bapak / Ibu pimpin.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak / Ibu, bersama ini saya lampirkan :
1. Daftar riwayat hidup
2. Fotocopy Ijazah
3. Fotocopy Surat tanda lulus
4. Fotocopy surat tanda penduduk
5. Pas Foto ukuran 4 x 6 1 lembar
Demikianlah surat lamaran ini, besar harapan saya agar Bapak / Ibu dapat menerima permohonan ini. Atas kebijaksanaan Bapak / Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
( Abdul Jabar Mulki )
Kamis, 25 Februari 2010
PEREDARAN UANG BARU
Pada tahun 2009 lalu, Bank Indonesia ( BI ) menerbitkan uang kertas pecahan Rp 2.000. Penerbitan uang emisi 2009 ini memang sesuai dengan janji BI terdahulu, yaitu akan beredar sebelum lebaran.
Bank Indonesia telah melakukan survei terlebih dahulu sebelum menerbitkannya. Hasil survey menyimpulkan, sebagian masyarakat memang membutuhkan pecahan uang dengan nominal Rp 2.000 untuk memudahkan segala transaksi.
Uang pecahan baru ini bergambar Pahlawan Nasional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Pangeran Antasari. Sedangkan pada sisi sebaliknya adalah gambar tarian adat dayak.
Uang kertas baru yang berwarna dominan abu-abu itu, juga mengakomodasi kebutuhan para tuna netra. Ada kode khusus untuk para tunanetra yang letaknya di samping kanan bagian muka uang. Kode itu berupa kotak persegi panjang yang dicetak secara intaglio.
Dengan penerbitan uang kertas pecahan 2.000, maka ada tujuh jenis uang kertas yang beredar di Indonesia. Enam uang kertas yang sudah beredar masing-masing pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100. 000.
Bahkan, tahun ini Bank Indonesia (BI) merencanakan kembali penerbitan uang logam baru dengan nilai nominal Rp 1.000. Rencananya, dua sisi uang logam baru itu akan menampilkan gambar ikon yang menjadi ciri khas Provinsi Jawa Barat, yakni alat musik angklung dan Gedung Sate.
Dan seiring dengan peredaran uang Rp 2.000 yang lalu, peredaran uang palsu pun ikut menurun. Semoga dengan peredaran uang-uang selanjutnya makin menekan angka peredaran uang palsu, yang sangat merugikan masyarakat.
Bank Indonesia telah melakukan survei terlebih dahulu sebelum menerbitkannya. Hasil survey menyimpulkan, sebagian masyarakat memang membutuhkan pecahan uang dengan nominal Rp 2.000 untuk memudahkan segala transaksi.
Uang pecahan baru ini bergambar Pahlawan Nasional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Pangeran Antasari. Sedangkan pada sisi sebaliknya adalah gambar tarian adat dayak.
Uang kertas baru yang berwarna dominan abu-abu itu, juga mengakomodasi kebutuhan para tuna netra. Ada kode khusus untuk para tunanetra yang letaknya di samping kanan bagian muka uang. Kode itu berupa kotak persegi panjang yang dicetak secara intaglio.
Dengan penerbitan uang kertas pecahan 2.000, maka ada tujuh jenis uang kertas yang beredar di Indonesia. Enam uang kertas yang sudah beredar masing-masing pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100. 000.
Bahkan, tahun ini Bank Indonesia (BI) merencanakan kembali penerbitan uang logam baru dengan nilai nominal Rp 1.000. Rencananya, dua sisi uang logam baru itu akan menampilkan gambar ikon yang menjadi ciri khas Provinsi Jawa Barat, yakni alat musik angklung dan Gedung Sate.
Dan seiring dengan peredaran uang Rp 2.000 yang lalu, peredaran uang palsu pun ikut menurun. Semoga dengan peredaran uang-uang selanjutnya makin menekan angka peredaran uang palsu, yang sangat merugikan masyarakat.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi kedua berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987, dicermatkan pada Rapat Kerja ke-30 Panitia Kerja Sama Kebahasaan di Tugu, tanggal 16–20 Desember 1990 dan diterima pada Sidang ke-30 Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia di Bandar Seri Begawan, tanggal 4–6 Maret 1991.
I. Pemakaian Huruf
A. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut :
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z.
B. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u. Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan keraguan. Misalnya: Anak-anak bermain di teras (téras).
C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi. Misalnya : syaitan, harimau.
E. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy. Misalnya : khusus, hanyut.
F. Pemenggalan Kata
1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:
a. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan kata itu dilakukan
diantara kedua huruf vokal itu. Misalnya: ma-in, sa-at, bu-ah
b. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya: ba-pak, ba-rang, su-lit, la-wan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir.
c. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan. Misalnya: man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, Ap-ril, bang-sa, makh-luk.
d. Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya:
in-strumen, ul-tra, in-fra, bang-krut, ben-trik, ikh-las.
2. Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan
bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat
dipenggal pada pergantian baris. Misalnya: makan-an, me-rasa-kan, mem-bantu.
3. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat
bergabung dengan unsur lain, pemenggalan kata dapat dilakukan
(1) di antara unsur-unsur itu atau
(2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah 1a, 1b, 1c, dan 1d di atas.
Misalnya: bio-grafi, bi-o-gra-fi.
II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
A. Huruf Kapital atau Huruf Besar
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya: Dia mengantuk.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya: Adik
bertanya, "Kapan kita pulang?".
Dan sebagainya.
B. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulis nama buku, majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: majalah Bahasa dan Kesusastraan
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya: Huruf pertama kata abad ialah a.
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya: Nama ilmiah buah
manggis ialah Carcinia mangostana.
III. Penulisan Kata
A. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: Ibu percaya bahwa
engkau tahu.
B. Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya:
bergeletar
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan
kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya: bertepuk tangan.
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: menggarisbawahi.
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu
ditulis serangkai. Misalnya: adipati, mahasiswa.
C. Kata Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya: anak-anak, buku-buku.
D. Gabungan Kata
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-
unsurnya ditulis terpisah. Misalnya: duta besar, kambing hitam.
2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan
pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara
unsur yang bersangkutan. Misalnya: alat pandang-dengar, anak-istri saya.
3. Gabungan kata berikut ditulis serangkai. Misalnya: acapkali, adakalanya.
E. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa yang kumiliki boleh kauambil.
F. Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Misalnya: Kain itu terletak di dalam lemari.
G. Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya:Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
H. Partikel
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:Bacalah buku itu baik-baik.
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa pun yang
dimakannya, ia tetap kurus.
3. Partikel per yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis terpisah dari bagian kalimat
yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya: Pegawai negeri mendapat kenaikan
gaji per 1 April.
I. Singkatan dan Akronim
1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan
tanda titik. Misalnya: A.S. Kramawijaya, M.B.A.(master of business administration)
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis
dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya: DPR (Dewan
Perwakilan Rakyat). Dan sebagainya.
2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya: ABRI.
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku
kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya:Akabri
(Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
J. Angka dan Lambang Bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000).
IV. Penulisan Huruf Serapan
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar.
1. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti: reshuffle, shuttle cock, I'exploitation de l'homme par I'homme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
2. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Konsonan ganda
Konsonan ganda menjadi konsonan tunggal kecuali kalau dapat membingungkan.
Misalnya: Accu aki
Akhiran asing
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata standar, efek, dan implemen.
V. Pemakaian Tanda Baca
A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya: Ayahku tinggal di Solo.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar. Misalnya: a. III. Departemen Dalam Negri. Dan sebagainya.
B. Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya: Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan. Misalnya:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan. Dan sebagainya.
C. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis
dan setara. Misalnya: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya: Ayah mengurus tanamannya
di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di dapur;.
D. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
rangkaian atau pemerian. Misalnya: Kita sekarang memerlukan perabotan rumah
tangga: kursi, meja, dan lemari.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya: Ketua : Abdul Jabar Mulki
Sekretaris : Aini Fatimah
Dan sebagainya.
E. Tanda Hubung (–)
Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian baris.
Misalnya:Di samping cara-cara lama itu ada ju-ga cara yang baru. Dan sebagainya.
F. Tanda Pisah (—)
1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar
bangun kalimat. Misalnya: Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai
diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain
sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Misalnya: Rangkaian temuan ini—evolusi, teori
kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah persepsi kita tentang alam
semesta. Dan sebagainya.
G. Tanda Elipsis (...)
1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalnya: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang
dihilangkan. Misalnya: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
H. Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya: Kapan ia berangkat?
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya:
Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
I. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Misalnya: Alangkah seramnya peristiwa itu!
J. Tanda Kurung ((...))
1. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Misalnya: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan)
kantor itu.
2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan. Misalnya: Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang
terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962. Dan sebagainya.
K. Tanda Kurung Siku ([...])
Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik. Dan sebagainya.
L. Tanda Petik ("...")
Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya: "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!". Dan sebagainya.
M. Tanda Petik Tunggal ('...')
Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Misalnya: Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?". Dan sebagainya.
N. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Misalnya: No. 7/PK/1973.
Dan sebagainya.
O. Tanda Penyingkat (Apostrof) (')
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya: Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)
I. Pemakaian Huruf
A. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut :
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z.
B. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u. Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan keraguan. Misalnya: Anak-anak bermain di teras (téras).
C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi. Misalnya : syaitan, harimau.
E. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy. Misalnya : khusus, hanyut.
F. Pemenggalan Kata
1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:
a. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan kata itu dilakukan
diantara kedua huruf vokal itu. Misalnya: ma-in, sa-at, bu-ah
b. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya: ba-pak, ba-rang, su-lit, la-wan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir.
c. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan. Misalnya: man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, Ap-ril, bang-sa, makh-luk.
d. Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya:
in-strumen, ul-tra, in-fra, bang-krut, ben-trik, ikh-las.
2. Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan
bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat
dipenggal pada pergantian baris. Misalnya: makan-an, me-rasa-kan, mem-bantu.
3. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat
bergabung dengan unsur lain, pemenggalan kata dapat dilakukan
(1) di antara unsur-unsur itu atau
(2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah 1a, 1b, 1c, dan 1d di atas.
Misalnya: bio-grafi, bi-o-gra-fi.
II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
A. Huruf Kapital atau Huruf Besar
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya: Dia mengantuk.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya: Adik
bertanya, "Kapan kita pulang?".
Dan sebagainya.
B. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulis nama buku, majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: majalah Bahasa dan Kesusastraan
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya: Huruf pertama kata abad ialah a.
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya: Nama ilmiah buah
manggis ialah Carcinia mangostana.
III. Penulisan Kata
A. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: Ibu percaya bahwa
engkau tahu.
B. Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya:
bergeletar
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan
kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya: bertepuk tangan.
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: menggarisbawahi.
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu
ditulis serangkai. Misalnya: adipati, mahasiswa.
C. Kata Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya: anak-anak, buku-buku.
D. Gabungan Kata
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-
unsurnya ditulis terpisah. Misalnya: duta besar, kambing hitam.
2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan
pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara
unsur yang bersangkutan. Misalnya: alat pandang-dengar, anak-istri saya.
3. Gabungan kata berikut ditulis serangkai. Misalnya: acapkali, adakalanya.
E. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa yang kumiliki boleh kauambil.
F. Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Misalnya: Kain itu terletak di dalam lemari.
G. Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya:Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
H. Partikel
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:Bacalah buku itu baik-baik.
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa pun yang
dimakannya, ia tetap kurus.
3. Partikel per yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis terpisah dari bagian kalimat
yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya: Pegawai negeri mendapat kenaikan
gaji per 1 April.
I. Singkatan dan Akronim
1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan
tanda titik. Misalnya: A.S. Kramawijaya, M.B.A.(master of business administration)
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis
dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya: DPR (Dewan
Perwakilan Rakyat). Dan sebagainya.
2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya: ABRI.
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku
kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya:Akabri
(Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
J. Angka dan Lambang Bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000).
IV. Penulisan Huruf Serapan
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar.
1. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti: reshuffle, shuttle cock, I'exploitation de l'homme par I'homme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
2. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Konsonan ganda
Konsonan ganda menjadi konsonan tunggal kecuali kalau dapat membingungkan.
Misalnya: Accu aki
Akhiran asing
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata standar, efek, dan implemen.
V. Pemakaian Tanda Baca
A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya: Ayahku tinggal di Solo.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar. Misalnya: a. III. Departemen Dalam Negri. Dan sebagainya.
B. Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya: Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan. Misalnya:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan. Dan sebagainya.
C. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis
dan setara. Misalnya: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya: Ayah mengurus tanamannya
di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di dapur;.
D. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
rangkaian atau pemerian. Misalnya: Kita sekarang memerlukan perabotan rumah
tangga: kursi, meja, dan lemari.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya: Ketua : Abdul Jabar Mulki
Sekretaris : Aini Fatimah
Dan sebagainya.
E. Tanda Hubung (–)
Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian baris.
Misalnya:Di samping cara-cara lama itu ada ju-ga cara yang baru. Dan sebagainya.
F. Tanda Pisah (—)
1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar
bangun kalimat. Misalnya: Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai
diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain
sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Misalnya: Rangkaian temuan ini—evolusi, teori
kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah persepsi kita tentang alam
semesta. Dan sebagainya.
G. Tanda Elipsis (...)
1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalnya: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang
dihilangkan. Misalnya: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
H. Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya: Kapan ia berangkat?
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya:
Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
I. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Misalnya: Alangkah seramnya peristiwa itu!
J. Tanda Kurung ((...))
1. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Misalnya: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan)
kantor itu.
2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan. Misalnya: Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang
terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962. Dan sebagainya.
K. Tanda Kurung Siku ([...])
Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik. Dan sebagainya.
L. Tanda Petik ("...")
Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya: "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!". Dan sebagainya.
M. Tanda Petik Tunggal ('...')
Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Misalnya: Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?". Dan sebagainya.
N. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Misalnya: No. 7/PK/1973.
Dan sebagainya.
O. Tanda Penyingkat (Apostrof) (')
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya: Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)
Selasa, 23 Februari 2010
PENALARAN
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data / fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Fakta / data yang akan dinalar itu boleh benar dan juga tidak. Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut proposisi. Macam-macam penalaran, yaitu :
PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa umum yang kebenarannya telah diketahui, dan berakhir pada suatu kesimpulan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian, konteks penalaran deduksi tersebut konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran deduksi tergantung pada premisnya ( proposisi tempat menarik kesimpulan ). Artinya, jika premisnya salah, mungkin akan membawa kita pada hasil yang salah. Begitu juga sebaliknya. Penarikan kesimpulan secara deduktif, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
• MENARIK SIMPULAN SECARA LANGSUNG
Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh kalimat :
- Semua ikan bernafas melalui insang. ( premis )
- Semua yang bernafas melalui insang adalah ikan. ( simpulan )
• MENARIK SIMPULAN SECARA TIDAK LANGSUNG
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus. Contoh : Silogisme Kategorial. Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi, yaitu :
- Premis umum : premis mayor ( My )
- Premis khusus : premis minor ( Mn )
- Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )
Contoh silogisme kategorial :
- My : Semua mahasiswa Universitas Gunadarma memiliki KTM.
- Mn : Aini Fatimah adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.
- K : Aini Fatimah memiliki KTM.
PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa umum yang kebenarannya telah diketahui, dan berakhir pada suatu kesimpulan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian, konteks penalaran deduksi tersebut konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran deduksi tergantung pada premisnya ( proposisi tempat menarik kesimpulan ). Artinya, jika premisnya salah, mungkin akan membawa kita pada hasil yang salah. Begitu juga sebaliknya. Penarikan kesimpulan secara deduktif, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
• MENARIK SIMPULAN SECARA LANGSUNG
Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh kalimat :
- Semua ikan bernafas melalui insang. ( premis )
- Semua yang bernafas melalui insang adalah ikan. ( simpulan )
• MENARIK SIMPULAN SECARA TIDAK LANGSUNG
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus. Contoh : Silogisme Kategorial. Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi, yaitu :
- Premis umum : premis mayor ( My )
- Premis khusus : premis minor ( Mn )
- Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )
Contoh silogisme kategorial :
- My : Semua mahasiswa Universitas Gunadarma memiliki KTM.
- Mn : Aini Fatimah adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.
- K : Aini Fatimah memiliki KTM.
MARAKNYA KASUS PEMBOBOLAN ATM
Sistem keamanan pada kartu Anjungan Tunai Mandiri atau sering disebut ATM yang dimiliki para nasabah bank di Indonesia dinilai masih rentan aksi kejahatan. Ini dilihat dari makin maraknya kasus pembobolan rekening nasabah via ATM atau sering disebut skimming yang banyak bermunculan. Dari pembuatan kartu kredit palsu, sampai memasang alat skimmer dan penarik uang di mesin ATM. Bahkan, kepolisian sekarang menemukan istilah “Hari Panen”, yaitu setelah mencuri data ATM dan mengcopy data rekening, para pelaku tidak langsung menggasak uang korban, tetapi tunggu hari panennya (waktu tertentu yang digunakan korban menambah saldo rekeningnya, seperti untuk berlibur, hari besar, dan sebagainya). Bahkan para pelaku tidak hanya menggunakan teknologi canggih, tetapi juga dengan memanfaatkan upaya konvensional, seperti bersembunyi di dalam mesin ATM. Kasus pembobolan ATM selain sedang marak di daerah Jakarta dan Bali, juga tersebar di beberapa provinsi lainnya, dengan modus yang berbeda-beda. Berikut beberapa penyebab mudahnya praktek pembobolan yang terjadi :
- Karena adanya kelemahan dari sistem pengamanan Bank.
- Beberapa ATM yang dicurigai digunakan tempat membobol tidak dilengkapi CCTV
Kepolisian juga kesulitan mengungkap kasus ini karena terbentur oleh undang-undang Rahasia Perbankan. Apalagi kasus ini juga melibatkan sindikat Internasional, dan hingga kini jumlah korban yang melapor pun semakin bertambah, dengan kerugian yang mencapai milyaran rupiah. Walaupun hingga kini pihak kepolisian masih belum mengungkap dengan tuntas, Mabes Polri pun menawarkan Life Finger Print, untuk mengantisipasi kejahatan. Life Finger Print menggunakan sidik jari untuk melakukan transaksi dengan menerapkan reader untuk mencocokkan sidik jari dengan data identitas pemilik kartu, karena perbandingan sidik jari yang sama yaitu satu berbanding lima milyar. Penggunaannya pun hanya menambahkan alat di bagian luar ATM, dan beberapa bank pun sudah melirik konsep ini. Tetapi, konsep ini juga memiliki kelemahan, yaitu jika ada data sidik jari orang asing yang tidak masuk ke dalam data bank tersebut, otomatis menyebabkan orang asing tersebut tidak dapat melakukan transaksi di ATM. Dari pihak bank juga sudah mengantisipasi, yaitu dengan memblokir kartu sejumlah nasabah, dan diminta untuk segera mengganti kartunya. Dan menurut saya, ini beberapa tips yang mungkin bisa dilakukan untuk mengantisipasinya :
- Mencari Bank yang anda percaya, dengan melihat reputasinya juga
- Mencari mesin ATM yang dilengkapi CCTV, di tempat ramai, juga kalau bisa yang dijaga Satpam
- Kalau tiba-tiba kartu anda bermasalah, segeralah menghubungi customer service Bank terkait, dan jangan cepat percaya pada orang asing yang tiba-tiba mencoba menolong anda.
Langganan:
Postingan (Atom)