Selasa, 26 Oktober 2010

Tulisan Etika Bisnis

Nama : Abdul Jabar Mulki
Kelas : 4EA12
NPM : 10207004
Tulisan
KPPU: Masih Ada Potensi PNBP Rp1,87 Triliun
JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan hingga saat ini masih terdapat sekira Rp1,87 triliun potensi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebagai akibat putusan yang diputuskan KPPU selama 10 tahun terakhir.

"Data komisi menunjukkan bahwa terkait denda, hingga saat ini masih terdapat sekira Rp1,87 triliun," kata Ketua KPPU Tresna P Sumardi, dalam acara penandatanganan MoU antara KPPU dengan Polri di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/10/2010).

Maka dari itu, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) melakukan penandatanganan Memo of Understanding (MoU) dalam rangka penanganan perkara dugaan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Tresna mengatakan, kerja sama ini bertujuan agar terwujudnya koordinasi antarlembaga tentang penanganan perkara dugaan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dapat ditangani lebih efektif dan efisien sesuai tugas dan kewenangan masing-masing institusi.

Dia menambahkan, kerja sama tersebut juga sebagai bentuk satu kesatuan yang terindikasi (integrated competition justice system).

"Dalam kerja sama ini KPPU-Polri sepakat melakukan tiga hal penting, yakni pembinaan yang meliputi pengembangan intelijen ekonomi dan pelatihan, operasional, yang antara lain meliputi bantuan kepada KPPU untuk menghadirkan para pihak seperti terlapor, saksi, ahli, penyerahan dokumen atau perkara putusan dan penugasan penyelidik dan atau penyidik Polri ke KPPU, serta tukar menukar informasi," terang dia.(ade)
Ekonomi Asia Makin Powerfull
JAKARTA - Belum stabilnya perbaikan perekonomian di kawasan Amerika dan Eropa secara tidak langsung membuat kekuatan ekonomi Asia semakin besar.

Menurut Direktur Perencanaan Ekonomi Makro Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Prijambodo, kondisi pemulihan ekonomi dunia belum stabil sebab pemulihan ekonomi yang terjadi di negara-negara kawasan Eropa belum diikuti pemulihan negaranegara di kawasan Amerika Utara.

”Di Eropa pemulihan terjadi, tapi masih sangat lambat. Sementara di Amerika Serikat (AS) justru ada kekhawatiran terjadi deep resesi. Kekhawatiran ini sudah diantisipasi oleh pemerintah AS,” ujar Bambang di Jakarta kemarin.

Dia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi AS pada 2010 diprediksi tidak akan lebih dari 2,7 persen. Perkiraan ini lebih rendah dibanding prediksi Dana Moneter Inter-nasional (International Monetary Fund/IMF) yang berada pada kisaran 3,3 persen.

Dia mengatakan, meskipun ada kekhawatiran terjadi resesi kedua kalinya dalam waktu dekat, hal ini sudah diantisipasi dengan menjaga suku bunga rendah, dengan konsekuensi nilai tukar dolar akan melemah. ”Tapi, selama dolar tidak anjlok drastis, ekonomi dunia tidak akan terganggu,” tandasnya.

Lebih lanjut Bambang menuturkan, meskipun Yunani, Irlandia, Portugal, dan Spanyol masih dibayangi krisis ekonomi, kondisi di Eropa masih lebih diuntungkan dengan pertumbuhan ekonomi di tiga negara Jerman, Inggris, dan Prancis yang cukup tinggi. Terlebih, ketiga negara ini sudah bersepakat menjaga kondusivitas ekonomi Eropa dengan menjaga defisit anggaran.

Defisit anggaran yang terjadi di Irlandia tercatat sebagai yang tertinggi di dunia dengan besaran mencapai 19 persen, sementara Yunani hanya 9,5 persen.

”Secara keseluruhan, kondisi di Eropa lebih baik dari perkiraan awal. Kondisi ini bisa bertahan asalkan negara-negara Eropa turut serta memperhatikan negara yang ketahanan fiskalnya rendah,” paparnya.

Kondisi berbeda justeru terjadi di kawasan Asia. Belum stabilnya perekonomian AS dan Eropa justru menguntungkan negara-negara di kawasan ini. Kekuatan ekonomi Asia justru akan semakin besar.

”Asia tumbuh sebagai kawasan penting. Perdagangan Asia juga makin tinggi. Kekuatan internal kawasan Asia akan makin besar,” ungkapnya.

Salah satu indikatornya, kata dia, adalah pertumbuhan ekonomi di China yang mencapai 11,9 persen pada triwulan I/2010 dan sedikit melambat pada triwulan II/2010 yang mencapai 10,3 persen.

Singapura dan Taiwan juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi, masing-masing sebesar 18,8 persen dan 12,5 persen pada triwulan II/2010. Asia bahkan diprediksi mampu menjadi penopang perekonomian dunia.

”Dan Indonesia bagian penting dari kekuatan Asia bersama negara industri baru yakni Singapura, Korea, Taiwan, dan Hong Kong,” imbuhnya.

Indikator lainnya, lanjut Bambang, adalah derasnya aliran arus modal asing ke kawasan Asia, termasuk Indonesia. Sementara itu, ekonom Royal Bank of Scotland Su Sian Lim mengatakan, tidak menutup kemungkinan negara-negara di kawasan Asia mampu menjadi kekuatan baru ekonomi dunia.

Salah satu indikatornya adalah fundamental ekonomi Asia yang kuat di tengah bayang-bayang krisis ekonomi dunia. ”Bisa saja memang Asia menjadi kekuatan ekonomi baru,” tegasnya.

Asia Harus Perkuat Kerja Sama di Sektor Keuangan
JAKARTA - Bank Pembangunan Asia (ADB) dalam studinya mencatat bahwa Asia harus terus memperkuat kerja sama di sektor keuangan sebagai benteng terhadap gejolak keuangan terhadap negara-negara maju di masa depan.

Studi ini diungkapkan ADB dalam laporannya berjudul Kebijakan Perubahan untuk Asia setelah Resesi Global: Long Term Implikasi terhadap Perekonomian Asia, melalui keterangan tertulisnya kepada okezone, di Jakarta, Jumat (15/1/2010).

Namun demikian, hal tersebut juga menekankan bahwa usaha integrasi dari kerja sama itu haruslah sederhana dalam ukuran untuk memastikan adanya manfaat yang nyata.

"Para pembuat kebijakan harus menghindari penggunaan atas sumber daya birokrasi yang langka dan niat politik yang terbatas dan berinisiatif besar yang tidak menghasilkan manfaat nyata, tetapi harus fokus pada usaha skala kecil," demikian diungkapkan laporan tersebut.

Di samping itu, kerja sama yang diperkuat dengan perjanjian bilateral ini memungkinkan lembaga keuangan besar di satu negara untuk memperluas atau mengakuisisi bank lain, serta hak istimewa dalam perluasan sektor subregions, seperti Subregion Greater Mekong.

Di sisi lain, laporan tersebut juga menyarankan untuk mendukung pertumbuhan di masa depan, negara-negara di kawasan harus meningkatkan perdagangan intra.

Serta mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas mereka untuk inovasi. Selain itu, harus mengadopsi kebijakan ekonomi yang lebih kecil dan lebih menarik produsen biaya rendah, investasi langsung asing, hingga pariwisata.
(ade)
Ini Adalah Dunia Merek yang Baru
IT’S a new brand world.Kita sedang hidup di sebuah masa yang mengganggap merek sangat penting. Merek selalu berada di sekitar kita dan sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

Sayangnya usaha kecil dan menengah (UKM) kehilangan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya merek karena hal-hal yang berkaitan dengan merek merupakan sesuatu yang rumit bagi mereka. Banyak UKM merasa sangat sulit untuk membangun citra merek dari produk mereka masing-masing.Mereka beralasan, sebagian besar pasar dunia dan jenis produk di pasar otomatis sudah dikuasai oleh merek-merek ternama di dunia.

Pemikiran ini sering membuat mereka ragu untuk melakukan terobosan dalam membangun citra mereknya.UKM melihat hal tersebut sebagai upaya dengan biaya yang sangat besar. Merujuk pada aspek fungsional, upaya membangun citra merek berarti membuat produk Anda diinginkan secara konsisten oleh sebanyak mungkin pelanggan potensial dengan cara mengerahkan segala energi, waktu, dan uang dengan efektif.

Sementara itu, merujuk pada aspek emosional, upaya membangun citra merek berarti membangun hubungan antarperusahaan, atau antarproduk dan jasa keduanya dengan para pelangan. Perusahaan-perusahaan besar memahami pentingnya memadukan dan menciptakan merek andal dari aspek fungsional ke aspek emosional. Kita semua tentu sudah mendengar istilah 4P dalam pemasaran, yaitu product (produk), price (harga), promotion (promosi) dan place (tempat).

Ini masih sedikit mudah.Namun, apa saja yang termasuk dalam 4P? Banyak para pebisnis yang lupa bahwa manusia tidak membeli sebuah produk dalam harga tertentu atau dipengaruhi oleh iklan, promosi, dan toko retail. Upaya membangun citra merek dalam jangka panjang memerlukan identifikasi dan manajemen yang efisien dari segi promise (janji), positioning (penempatan) dan personality (kepribadian).Ketiga istilah ini merupakan pilar untuk semua produk, pengemasan dan strategi komunikasinya. Seringkali ketiganya justru datang dari P yang keempat, yaitu people (orang).Lantas apa yang dimaksud dengan empat P yang baru ini?

P1, Brand Promise

Brand promiseadalah nilai janji yang terletak di antara keinginan para pelanggan, pemenuhannya oleh perusahaan dan perbedaan dalam sebuah pasar yang bersaing. Sederhananya, merek adalah sebuah janji terhadap suatu harapan yang menunggu untuk dipenuhi. ”Ponds Age Miracle”menjanjikan penggunanya dapat melihat hasil pemakaiannya hanya dalam tujuh hari.

Jika itu adalah janji yang ditawarkan merek mereka, lebih baik segera dibuktikan dengan didukung teknologi yang memang dapat dibuktikan kebenarannya. Terdengar mudah,namun tidaklah mudah untuk menciptakan sebuah janji dalam merek Anda yang bisa dijaga konsistensinya. Lalu, apa janji dari merek Anda?

P2, Brand Positioning

Brand positioning adalah keseluruhan gagasan Anda dan pelanggan Anda mengenai suatu produk atau jasa yang dipelajari melalui interaksi, pengalaman, dan komunikasi. Singkatnya, di mana Anda menempatkan merek Anda dengan strategi yang terbaik untuk menentukan apa saja yang perlu diketahui oleh sebuah perusahaan? Emosi seperti apa yang diperlukan untuk membangkitkan citra sebuah merek? Posisi merek Anda merupakan pertaruhan reputasi perusahaan Anda.

Dan percayalah, setiap perusahaan memiliki reputasinya sendiri,baik, atau buruk, yang menunjukkan sejauh mana kesadaran Anda dalam mengelola brand position. Sama seperti ketika saya belajar bahwa Anda memiliki persepsi negatif terhadap saya, maka saya harus mengubah tingkah laku saya untuk mengubah persepsi Anda menjadi positif.Saya tidak dapat hanya mengatakan bahwa saya sudah berubah dan percayalah pada saya. Saya harus membuktikannya dan itulah cara mengelola kesan tentang saya.

P3, Brand Personality

Brand personality adalah kumpulan karakteristik manusia yang terkait dengan sebuah merek.Dari sudut pandang konsumen, brand personality adalah cara untuk mengekspresikan kepribadian dan menentukan gaya hidup melalui sesuatu yang mereka miliki.Dengan kata lain, brand personality memiliki dua elemen, yaitu keinginan perusahaan Anda mengenai apa yang akan dirasakan dan dipikirkan oleh pelanggan mengenai merek Anda, dan apa yang pelanggan rasakan dan pikirkan terhadap merek Anda. Semakin dekat brand personality Anda dengan kepribadian konsumen Anda atau dengan sesuatu yang mereka kagumi dan cita-citakan, maka makin besar keinginan mereka untuk membeli produk Anda dan semakin dalam pula loyalitasnya.

P4, People Engagement

Sebuah merek yang kuat bergantung pada keterlibatan jangka panjang dengan mereka yang terlibat dengannya setiap hari. Kita tahu merek tidak dapat hidup dalam ruang hampa sehingga merek harus hidup dalam hati dan pikiran orang-orang yang terlibat di dalamnya. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya,merek hanyalah sebuah hubungan yang sederhana jika tidak memotivasi para pekerjanya, bahkan menghancurkan mereka tanpa adanya pengertian dan tidak mau mendengar mereka.

Para karyawan perusahaan merupakan representasi merek secara riil. Jika mereka dilibatkan dan disemangati, mereka akan menciptakan suatu merek yang hidup dan mampu menciptakan interaksi yang berbeda terhadap para pelanggan dengan kreatif serta mampu menciptakan siklus yang tepat antara karyawan,konsumen, dan kinerja bisnis. (*)
Sesi I, IHSG Naik 23 Poin
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai percaya diri didukung oleh sentimen positif bursa Asia dan juga semangat perdagangan dalam negeri yang ditopang penguatan Grup Astra.

IHSG, Senin (25/10/2010) sesi I menguat 23,69 poin atau 0,66 persen ke 3.621,44. Indeks LQ45 juga bergerak menguat 3,96 poin ke 671,14 dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,53 poin ke 539,16.

Indeks Asia siang ini kompak bergerak positif dimana indeks Nikkei 225 naik 5,65 atau 0,06 persen ke 9.432,36, Hang Seng melompat 220,55 poin atau 0,94 persen ke 23.738,09 dan Strait Times naik 21,94 atau 0,69 persen ke 3.195,51.

Nilai transaksi tercatat Rp2,28 triliun dengan volume 2,64 miliar lembar saham. Sebanyak 133 saham bergerak menguat, 74 saham melemah dan 62 saham stagnan.

Hampir seluruh sektor bergerak positif, namun hanya sektor infrastruktur yang turun 1,18 poin dan sektor pertambangan juga turun 4,99 poin. Sedangkan penguatan dipimpin oleh sektor perkebunan yang naik 48,27 poin, sektor konsumsi naik 9,55 poin, dan sektor keuangan 6,39 poin.

Saham yang bergerak menguat (top gainers) diantaranya PT Astra Internasional Tbk (ASII) naik Rp550 ke Rp56.700, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp500 ke Rp24.800, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp400 ke Rp11.250 dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) naik Rp300 ke Rp12.600.

Sementara saham yang bergerak melemah (top lossers) diantaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun Rp250 ke Rp12.950, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun Rp250 ke Rp17.850, PT Nipress Tbk (NIPS) turun Rp200 ke Rp3.600, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp200 ke Rp19.900.(adn)(rhs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar